WAJO, SAPARAKYAT–Sekolah Sepak Bola (SSB) Lapatau Kabupaten Bone membuka kiprahnya dengan kemenangan di ajang Jemput Junior Cup 2025.
Turnamen sepak bola U-14 yang digelar di Lapangan Sepak Bola Sitampae, Kabupaten Wajo, pada 11–18 Mei 2025.
Turnamen ini diikuti oleh 16 tim dari berbagai kabupaten di Sulawesi Selatan dan menggunakan sistem gugur.
Sejak pertandingan pertama digelar, atmosfer kompetisi terasa semarak.
Ratusan penonton memadati lapangan, memberikan dukungan kepada para pemain muda yang berlaga.
SSB Lapatau Bone menunjukkan permainan menghibur dalam laga perdana mereka, menghadapi Kacak FC. Lewat pertandingan sengit, SSB Lapatau sukses mengamankan kemenangan 1-0 lewat gol penalti yang dieksekusi dengan tenang oleh Fauzan, setelah pemain lawan dinyatakan handball di dalam kotak terlarang.
Pelatih SSB Lapatau Bone mengaku bersyukur atas hasil ini.
“Alhamdulillah, anak-anak tampil cukup baik hari ini. Semoga di pertandingan berikutnya mereka bisa bermain lebih maksimal lagi dan terus memberikan yang terbaik untuk tim,” ujarnya.
Menariknya, dukungan untuk SSB Lapatau Bone tidak hanya datang dari orang tua yang rela mengantar dengan 10 mobil rombongan. Dukungan dan sambutan hangat juga datang dari warga lokal.
Permainan atraktif yang mereka tampilkan sukses mencuri perhatian dan simpati penonton tuan rumah. Bahkan, ketika Fauzan algojo SSB Lapatau sukses mengeksekusi penalti pada babak kedua, sorak-sorai dukungan menggemuruh dari seluruh penjuru lapangan.
Menariknya, dukungan untuk SSB Lapatau Bone tidak hanya datang dari orang tua yang rela
Turnamen ini juga menjadi ajang pemanasan bagi SSB Lapatau Bone sebelum mereka bertolak ke Makassar untuk mengikuti Piala Soeratin U-13 yang akan berlangsung pada 26 Mei mendatang.
Turnamen Jemput Junior Cup ini tak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga momen berharga dalam membangun karakter, sportivitas, dan semangat kebersamaan antarpemain muda dari berbagai daerah.
Dengan kemenangan ini, SSB Lapatau melaju ke babak selanjutnya dan semakin percaya diri menatap pertandingan berikutnya. Para pemain muda ini bukan hanya membawa nama Bone, tapi juga harapan besar dari keluarga dan komunitas sepak bola usia dini di Sulawesi Selatan.