BONE, SAPARAKYAT.COM – Suasana religius dan penuh kebersamaan menyelimuti Masjid Nurul Yaqin Tanrung, Desa Lebbae, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, saat ratusan warga menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M pada Senin malam, 1 September 2025, ba’da Isya sekira pukul 20.00 wita.
Sejak sore hari menjelang Magrib, warga terlihat berbondong-bondong mendatangi masjid dengan membawa “male”, yaitu tumpukan telur rebus yang dihias dan disusun dalam berbagai bentuk artistik seperti miniatur masjid, pohon, hingga bingkisan berisi aneka makanan dan buah-buahan yang dihias indah.
Tradisi male merupakan bagian dari budaya lokal masyarakat Bugis Bone yang telah mengakar kuat, khususnya dalam peringatan Maulid Nabi. Male ini kemudian dibagikan oleh panitia masjid kepada para tamu undangan dan jamaah sebagai simbol berbagi rezeki dan mempererat tali kebersamaan.
Acara diisi dengan ceramah agama oleh Ustaz H. Lukman Hasyim, S.Pd.I., M.A., yang mengajak seluruh jamaah untuk meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW, terutama dalam menanamkan nilai kasih sayang, kejujuran, serta kepedulian sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Selain peringatan Maulid, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pengukuhan Majelis Taklim Desa Lebbae masa bakti 2025 hingga 2027, yang secara resmi dikukuhkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ajangale, Kamaludin S.Ag,. Pengukuhan ini menandai komitmen bersama dalam memperkuat syiar Islam dan memberdayakan peran ibu-ibu dalam kegiatan keagamaan desa.
Turut hadir dalam kegiatan ini Camat Ajangale, Drs. Andi Wahyu, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas antusiasme dan kekompakan warga Desa Lebbae dalam melestarikan tradisi keagamaan dan budaya lokal.
“Peringatan Maulid seperti ini bukan hanya tentang mengenang kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga tentang memperkuat ukhuwah Islamiyah dan mempertahankan budaya yang sudah menjadi ciri khas masyarakat Bone,” ungkapnya.
Selain itu, Drs. Andi. Wahyu juga menyampaikan beberapa imbauan penting kepada masyarakat, antara lain terkait dengan kewajiban membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), kebersihan lingkungan, dan keamanan rumah.
“Masalah PBB wajib kita bayar, karena pajak itu akan kembali kepada kita dalam bentuk pembangunan daerah, mungkin tidak sekarang, tapi tahun-tahun yang akan datang. Saya juga ingin sampaikan soal kebersihan. Ini sangat penting karena merupakan bagian dari iman. Saya harap setiap rumah punya tempat sampah, demi kesehatan. Tempat sampah itu tidak harus yang di beli, banyak ember bekas cat yang bisa dimanfaatkan,” ujarnya.
“Dan yang tidak kalah penting, sebelum meninggalkan rumah, mohon untuk selalu memeriksa dan mengunci pintu rumah. Ini demi keamanan, karena kita tidak tahu kapan musibah bisa datang. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti pencurian,” tambahnya.
Selain Camat dan Kepala kantor Urusan Agama (KUA) acara ini juga dihadiri oleh Wakapolsek Ajangale IPDA Syamsul Bahri, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Desa Lebbae Andi. Suhartono, S.I.P., Sekretaris Desa Andi. Hermawati, S.E., serta seluruh perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat.
Kehadiran unsur pemerintahan dari tingkat desa hingga kecamatan ini menambah kekhidmatan dan semarak acara, serta menjadi bukti nyata sinergi antara masyarakat dan pemerintah dalam menjaga serta merawat nilai-nilai keagamaan.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Lebbae tahun ini tidak hanya menjadi momentum spiritual, tetapi juga mempererat persaudaraan dan kebersamaan dalam bingkai adat dan budaya Bugis yang luhur.





