Aksi Tolak Kenaikan PBB-P2 di Bone Berlangsung Ricuh Hingga Dini Hari, Puluhan Luka-Luka

Demonstran tergabung dalam Aliansi Rakyat Bone Bersatu, berunjuk rasa di depan kantor bupati Bone

BONE, SAPARAKYAT.COM--Aksi unjuk rasa yang digelar ribuan massa dari Aliansi Rakyat Bone Bersatu menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) berlangsung ricuh dan melebar hingga dini hari, Rabu, 20 Agustus 2025. Aksi dimulai sejak pukul 14.00 wita di depan Kantor Bupati Bone, Jalan Jendral Ahmad Yani, Kelurahan Macanang, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Massa aksi menyuarakan penolakan terhadap kebijakan pemerintah daerah yang diduga menaikkan PBB-P2 hingga 300%. Mereka berorasi di sepanjang ruas jalan utama dan sempat memblokade akses menuju kantor pemerintahan.

Sekitar menjelang waktu Magrib, perwakilan demonstran diperbolehkan masuk ke halaman Kantor Bupati Bone untuk melakukan audiensi. Namun, pertemuan tersebut tidak membuahkan hasil.

Baca Juga:  Tangis Haru Mewarnai Pemilihan KALING Di Kabupaten Bone

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Bone, Muh. Angkasa, menyatakan bahwa kebijakan yang diambil tidak melanggar aturan.

“Semua kebijakan ini memiliki dasar hukum. Tidak ada peraturan yang dilanggar. Penerbitan SPPT PBB selalu didasarkan pada Keputusan Bupati yang merujuk pada Peraturan Bupati No. 11 Tahun 2024. Tidak ada kenaikan tarif, yang dilakukan adalah penyesuaian nilai zona tanah berdasarkan data dari Badan Pertanahan Nasional (BPN),” jelasnya kepada demonstran.

Namun, penjelasan tersebut tidak memuaskan massa. Ketiadaan Bupati dan Wakil Bupati Bone di lokasi juga turut memicu kekecewaan. Situasi pun memanas dan memicu bentrokan antara demonstran dan aparat gabungan yang berjaga.

Kericuhan pecah di beberapa titik, termasuk sisi timur dan barat Jalan Jendral Ahmad Yani, Jalan HOS Cokroaminoto, serta Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo. Aparat terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang melempar batu dan merusak fasilitas umum diantaranya kaca ATM salah satu bank pemerintah pecah terkena lemparan batu.

Baca Juga:  13 Tahun Menikah, ASN di Bone Kepincut Dengan Oknum Polisi, Ini Dalang Terjadinya Perselingkuhan

Aksi baru benar-benar mereda sekitar pukul 00.30 wita. Bentrokan tersebut mengakibatkan puluhan demonstran terluka, sementara beberapa petugas keamanan juga mengalami luka akibat lemparan batu.

Pos terkait