BONE, SAPARAKYAT.COM–Dalam upaya mendukung terwujudnya swasembada pangan nasional, Pemerintah Kabupaten Bone menggelar kegiatan penanaman padi Indeks Pertanaman 300 (IP 300) di Desa Welado, Kecamatan Ajangale, Rabu, 22 Oktober 2025 sekira pukul 10.00 wita.
Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Bone. Program IP 300 sendiri bukan merupakan varietas padi, melainkan program intensifikasi pertanian yang memungkinkan petani menanam dan memanen padi tiga kali dalam setahun di lahan yang sama.
Dengan sistem ini, produksi padi diharapkan meningkat signifikan guna memperkuat ketahanan pangan daerah.
Acara tersebut turut dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta para kepala desa dan kelompok tani yang ada di wilayah Kecamatan Ajangale.
Camat Ajangale, Drs Andi. Wahyu mengungkapkan bawah di wilayah kecamatan Ajangale tersedia 2.800,62 Hektar tersedia lahan yang bisa digunakan IP 300, namun di tahun ini kurang lebih 1.000 Hektar yang bisa digunakan IP 300.
“Insyaallah jika tahun depan suplai air sungai bisa memenuhi kebutuhan lahan tersebut, tidak menutup kemungkinan seluruh lahan 2.800,62 Hektar akan digunakan IP 300”, ungkapnya
Ia juga berharap dukungan dari Bupati Bone agar kedepan ada semacam pelatihan atau penambahan satgas serta tambahan alsintan agar yang diharapkan tahun depan bisa tercapai.
Dilokasi yang sama, Bupati Bone dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan program IP 300 di wilayahnya menjadi bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam mendukung program nasional peningkatan produksi pangan.
“Kabupaten Bone memiliki potensi lahan pertanian yang luas dan subur. Melalui penerapan IP 300, kita ingin memaksimalkan potensi ini agar mampu meningkatkan kesejahteraan petani serta menjaga ketersediaan pangan daerah,” ujar H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., M.M.
Program penanaman padi IP 300 di Kabupaten Bone akan dilaksanakan di lahan seluas 42.000 hektare, melibatkan berbagai pihak mulai dari pemerintah daerah, penyuluh pertanian, hingga kelompok tani setempat.
Pemerintah daerah berharap, melalui sinergi semua pihak, program ini dapat menjadi percontohan bagi wilayah lain dalam mengembangkan sistem pertanian berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.





