BONE, SAPARAKYAT.COM— Setelah sukses pada turnamen CUP I, Pemuda Desa Lebbae kembali menggelar Turnamen Mini Soccer Cup II, yang secara resmi dibuka oleh Wakapolsek Ajangale, IPDA Syamsul Bahri, pada Rabu, 08 Oktober 2025.
Kegiatan ini berlangsung di Lapangan Pesantren Auladul As’adiyah Ajangmatekko, Desa Lebbae, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Turnamen ini diikuti oleh 48 tim dari berbagai wilayah, dan dijadwalkan berlangsung selama 17 hari ke depan dengan sistem gugur, memperebutkan total hadiah puluhan juta rupiah.
Acara pembukaan dimulai pukul 16.00 wita dan berlangsung dengan meriah serta penuh antusias dari masyarakat.
Wakapolsek Ajangale, IPDA Syamsul Bahri dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat positif karena tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tapi juga memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan.
“ini adalah kegiatan positif bukan hanya mencari bakat tapi ini adalah ajang silaturahmi antara warga dan masyarakat, dengan adanya kegiatan semacam ini semoga generasi muda dapat terhindar dari penyalahgunaan narkoba, miras, judi maupun kegiatan-kegiatan yang bisa merugikan diri sendiri bahkan orang lain,” ujarnya.
“penghargaan setinggi-tingginya kepada pemuda desa Lebbae dan dukungan pemerintah desa Lebbae serta seluruh masyarakat desa Lebbae sehingga acara turnamen mini soccer Pemuda Lebbae cup II bisa terselenggara, kami dari Polsek Ajangale sangat mendukung kegiatan turnamen mini soccer ini,” katanya.
Disela-sela acara, panitia juga menyediakan door prize untuk penonton yang beruntung dan hadiah diserahkan langsung oleh IPDA Syamsul Bahri dan PLT kepala desa Lebbae, Andi Suhartono.
Tak hanya itu, turnamen ini juga menjadi bagian dari rangkaian acara adat Dusun Ajangmatekko yang dikenal dengan “Mappere” – sebuah tradisi lokal yang masih dijaga hingga kini sebagai bentuk penghormatan budaya dan rasa syukur masyarakat setempat.
Acara adat Bugis Mappere (Mattojang) adalah tradisi berayun raksasa yang digelar sebagai bentuk kesyukuran pasca panen. Tradisi ini melibatkan permainan ayunan raksasa, kadang mencapai tinggi belasan meter, yang dilakukan oleh pemuda dengan tantangan berani.
Mappere melambangkan kesucian hati, rasa syukur, serta menjadi simbol penghormatan kepada leluhur.
Acara mappere atau mattojang direncanakan akan dilaksanakan pada hari kamis, 23 Oktober 2025 mendatang.
Hadir dalam acara turnamen mini soccer ini antara lain PLT Kepala Desa Lebbae, Andi. Suhartono, Sekertaris desa Lebbae Andi Hermawati SE, serta tokoh masyarakat, tokoh Agama, tokoh pendidik dari Pesantren Auladul As’adiyah Ajangmatekko, tokoh Adat dan tokoh pemuda.
Kehadiran para pejabat dan tokoh ini menambah semangat peserta serta memperkuat dukungan terhadap kegiatan pemuda di desa.
Selain sebagai ajang olahraga, turnamen ini juga memberikan dampak ekonomi positif. Warga diberi kesempatan untuk berjualan di sekitar lapangan, menciptakan suasana yang ramai dan menghidupkan ekonomi lokal.
Masyarakat menyambut hangat kegiatan ini, terlebih karena menyatu dengan nuansa adat dan semangat gotong royong yang kental di Desa Lebbae.
Turnamen Mini Soccer Cup II ini diharapkan menjadi agenda tahunan yang tidak hanya melahirkan bibit-bibit atlet berbakat, tapi juga terus mempererat tali silaturahmi dan melestarikan kearifan lokal masyarakat Desa Lebbae.





