Dua Wartawan Laporkan Dugaan Pencemaran Nama Baik ke Polres Bone

BONE, SAPARAKYAT – Dua orang wartawan dari Media Reskrim.com dan DNID.co.id, masing-masing Faisal dan Jumardi (alias Ricky), resmi melaporkan dugaan pencemaran nama baik ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Bone, Senin (3/6/2025).

Laporan itu dilakukan menyusul beredarnya foto dan tudingan terhadap keduanya di sejumlah grup WhatsApp, seperti “Info Kejadian Bone” dan “Karebanna Bone”

Laporan tersebut tercatat dengan nomor: LP / 346 / VI / 2025 / SPKT / RES BONE, tanggal 03 Juni 2025, sekira pukul 12.00 wita.

Dalam pesan tersebut, mereka disebut sebagai oknum LSM dan wartawan yang diduga meminta uang sebesar Rp5 juta kepada pengecer pupuk di Kecamatan Kajuara, dengan ancaman akan memviralkan kasus itu jika permintaan tidak dipenuhi.

Baca Juga:  Jual Diatas Harga HET, LSM Merdeka Soroti Dugaan Pelanggaran Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Bone

Faisal, wartawan dari Media Reskrim, menegaskan bahwa dirinya tidak pernah berada di lokasi tersebut.

“Saya tidak pernah ke Kecamatan Kajuara, tidak pernah bertemu apalagi mengenal Darwis maupun H. Suradi selaku pemilik kios,” ujar Faisal.

“Saya sangat malu karena tidak tahu-menahu soal ini, tapi justru foto saya dijadikan sampul pemberitaan. Untuk itu, saya mengambil langkah hukum demi memulihkan nama baik saya,” Tegas

Sementara itu, Jumardi dari DNID.co.id membenarkan bahwa dirinya memang sempat mengunjungi Kecamatan Kajuara, namun dalam rangka menjalankan tugas jurnalistik berdasarkan laporan masyarakat.

” Saya ke Kajuara murni karena keluhan petani yang saya lihat di TikTok. Saya investigasi langsung dan menemui pemilik kios, H. Suradi, untuk konfirmasi sebagai perimbangan berita,” jelasnya.

Baca Juga:  13 Tahun Menikah, ASN di Bone Kepincut Dengan Oknum Polisi, Ini Dalang Terjadinya Perselingkuhan

Ia pun membantah keras tudingan pemerasan yang diarahkan kepadanya, dan menyebut penyebaran foto serta narasi tersebut sebagai bentuk pencemaran nama baik.

“Bukan cuma saya yang malu, tapi juga keluarga saya. Foto saya disebar ke grup WhatsApp dan dijadikan sampul berita tanpa dasar yang jelas,” kata Ricky

Keduanya berharap laporan ini dapat ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian untuk mengungkap pelaku penyebaran informasi hoaks yang merugikan nama baik mereka sebagai jurnalis

Pos terkait